Sekitar 2000-an perempuan berkumpul dengan berkebaya di Alun-alun Lembang, Rabu sore, 3 Agustus 2022.
Acara bertajuk “Kabaya Lembang Goes To Unesco” itu sebagai bentuk dukungan agar pakaian kebaya menjadi warisan budaya tak benda.
” Mudah-mudahan apa yang kami lakukan saat ini bisa terdengar dan menjadi pembicaraan bukan hanya di Indonesia tapi juga mancanegara,” ujar Sonya Fatmala di sela acara.
Istri Plt.
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Chova itu ikut mengusung agar kebaya yang berasal dari Indonesia ditetapkan UNESCO menjadi warisan budaya bukan benda.
Gagasan membuat festival kebaya itu muncul sekitar satu bulan lalu.
Namun karena menyesuaikan jadwal acara Hengky, acara itu baru bisa terlaksana sekarang.
Dari pantauan Tempo, Alun-alun Lembang dipadati ribuan warga.
Mayoritas merupakan perempuan berkebaya, dari anak sekolah hingga orang tua.
Mereka di antaranya berasal dari beberapa kecamatan seperti Lembang, Parongpong, Ngamprah, dan Padalarang.
Selebihnya adalah warga yang menonton.
Dikemas dengan pertunjukan seni tradisional seperti tari jaipong juga rampak kendang, acara ditutup dengan peragaan busana atau fashion show kebaya.
Sonya Fatmala juga ikut berbaur di tengah warga dan berjalan di karpet merah yang dijadikan lintasan catwalk.
Menurut Sonya, memakai kebaya tidak mengurangi kecantikan.
“Dengan menggunakan kebaya, perempuan itu bakal keliatan anggun dan ayu,” kata mantan aktris dan gadis sampul itu.
Kepada peserta acara berkebaya dan penonton, dia meminta agar gebyar kebaya itu diunggah ke media sosial sebagai upaya mendukung budaya Indonesia.
Sementara itu menurut Hengky, festival kebaya itu dirancang sebagai acara yang sederhana.
“Tidak menggunakan APBD tapi antusiasmenya luar biasa, ” kata dia.
Acara serupa rencananya akan kembali digelar dengan melibatkan usaha mikro kecil dan menengah agar mereka mendapat omzet.
ANWAR SISWADI Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.