Perhelatan Djogjantique Day di Jogja Expo Center (JEC) Bantul Yogyakarta yang digelar Jumat-Sabtu, 5-6 Agustus 2022 turut memajang sejumlah motor antik yang bisa dibeli pengunjung.
Tak susah mencari motor antik yang dijual itu karena masing-masing dibawa oleh para pemiliknya di stand yang tersebar dan sudah dipasangi label berisi informasi motor termasuk harga yang ditawarkan.
Namun, tentu saja, ada pula motor yang dijual oleh pemiliknya tanpa memasang label tulisan ‘dijual’ melainkan hanya tampak sekedar dipajang sampai ada yang menanyakannya.
Pantauan Tempo, sejumlah motor antik yang dijual ada belasan unit.
Dengan harga puluhan sampai ratusan juta.
Motor jenis Zundapp 50 cc lansiran Jerman tahun 1960 an yang masih tampak mulus dan utuh dalam even itu misalnya dijual dengan banderol harga bukaan Rp 30 juta.
Ada pula BSA 500 cc warna merah marun yang masih tampak klinyis dibanderol dengan harga Rp 185 juta bersanding dengan BSA M20 lansiran 1948 yang harganya tak dicantumkan.
Motor Triumph TR6 yang dilansir pabrikan Inggris medio 1956-1973 yang dibanderol Rp 135 juta.
Tak hanya motor tua pabrikan Eropa, motor tua lansiran pabrikan Jepang juga ikut dijual dalam ajang itu.
Seperti Yamaha TY 250cc 1974 yang dibanderol Rp 45 juta.
“Untuk di kegiatan ini saya bawa BSA 1952 mesin 350 cc, saya coba tawarkan Rp 75 juta,” kata Tri Sugiyanto, pendiri bengkel onderdil motor tua Gacuk Ngglundung yang ikut buka lapak di ajang Djogjantique Day itu.
Tri yang juga pecinta motor asal Semarang itu juga membawa Yamaha XS 650cc tahun 1981 lengkap yang ia tawarkan Rp 85 juta.
“Saya juga membawa rangka mesin Yamaha XS 650cc yang saya tawarkan Rp 68 juta,” kata dia.
Tri menuturkan Yamaha XS 650cc memang bukan motor tua yang langka.
“Namun cukup banyak peminatnya Yamaha XS 650cc itu karena dikenal tangguh dan akselerasinya sangat cepat,” kata Tri.
Ketua Motor Antique Club Yogyakarta Admaji Apriliyanto mengatakan dalam ajang Djogjantique Day itu sedikitnya tersedia 20 stand.
“Semua stand ada di area sayap barat outdoor dari Jogja Expo Center disusun menjadi satu lokasi yang lengkap, mulai dari edukasi, seni, hiburan, area merchandise dan kuliner,” kata dia.
Admaji mengatakan even ini tidak mengkhususkan untuk penggemar motor antik saja, tetapi lebih kepada sebuah acara liburan keluarga.
“Pengunjung dapat berbelanja beragam pakaian, pernak-pernik untuk semua kalangan umur di area merchandise,” kata dia.
PRIBADI WICAKSONO Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto